Senin, 14 Desember 2015

telinga

 INDRA PENDENGARAN DAN ALAT KESEIMBANGAN 

Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang sistem saraf yang erat hubungannya dengan alat-alat indra. Salah satunya adalah indra pendengaran. Indra pendengaran pada manusia adalah telinga. Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Bagaimanakah peran telinga sebagai indra pendengaran dan alat keseimbangan? Pastinya, kalian ingin tahu bukan? Nah, untuk menjawab rasa ingin tahu kalian, mari simak dahulu ilustrasi berikut.
Pernahkah kalian melihat ambulans yang menyalakan sirenenya sepanjang jalan?
                     
       Bunyi sirene yang keras dan meraung-raung dari ambulans dapat terdengar dari kejauhan. Oleh karena itu, banyak kendaraan yang segera menyingkir berusaha memberi jalan. Bagaimana bunyi sirene tersebut dapat terdengar dari kejauhan? Proses apa yang terjadi? Untuk mengetahuinya, yuk simak dengan baik topik ini.

 TELINGA SEBAGAI INDRA PENDENGARAN 

Telinga dapat mendengar karena ada gelombang suara. Gelombang suara adalah perubahan rapatan dan renggangan molekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda.

A. STRUKTUR TELINGA

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

 Telinga Luar 

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran telinga luar, dan gendang telinga (membran timpani) yang berbatasan dengan telinga tengah. Gendang telinga berfungsi memperbesar getaran suara yang diterima dan dikumpulkan oleh daun telinga.
                        

 Telinga Tengah 

Telinga tengah (rongga timpani) merupakan rongga kecil di dalam tulang pelipis yang dilapisi oleh sel epitel. Pada telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang saling berhubungan melalui sendi yang bergerak bebas, yaitu:
  • tulang martil (maleus);
  • tulang landasan (incus); dan
  • tulang sanggurdi (stapes).
       Pada bagian yang lebih dalam, telinga tengah dihubungkan dengan tenggorokan oleh saluran eustasia. Saluran ini berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.
                        

 Telinga Dalam 

Telinga dalam (labirin) terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea.
☑ Labirin osea
Labirin osea adalah serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. Labirin osea terdiri dari 3 bagian, yaitu :
 Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran) : mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
 Vestibula : terdiri dari utrikulus dan sakulus yang juga mengandung reseptor keseimbangan tubuh.
 Koklea (ruang siput) : mengandung reseptor pendengaran.
Koklea terletak di depan vestibula. Koklea terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a) Skala vestibuli
Skala vestibuli terletak di bagian atas. Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput (tingkap oval).
b) Skala timpani
Skala timpani terletak di bagian bawah. Bagian ini berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat.
c) Skala media
Skala media menghubungkan skala vestibuli dan skala timpani pada ujung atas koklea. Bagian ini berisi cairan endolimfe yang bagian atasnya dibatasi oleh membran vestibularis (Reissner) dan bagian bawahnya dibatasi oleh membran basilaris.
       Di atas membran basilaris terdapat organ korti. Organ korti terdiri dari sel-sel rambut dan sel penyokong yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls saraf. Sel rambut sangat peka terhadap getaran suara dengan frekuensi 20 Hz-20.000 Hz. Sel - sel rambut inilah reseptor getaran yang sebenarnya.
       Di atas sel rambut terletak membran tektorial yang terdiri dari zat gelatin yang lentur. Sel rambut dihubungkan oleh saraf vestibulokoklearis dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII (nervus auditori).
                        
☑ Labirin membranasea
Labirin membranasea memiliki bentuk yang sama dengan labirin osea, tetapi terletak di bagian yang lebih dalam. Labirin ini dilapisi sel epitel yang berisi cairan endolimfe.

B. PROSES MENDENGAR

Proses mendengar dapat dijelaskan sebagai berikut.
            

 TELINGA SEBAGAI ALAT KESEIMBANGAN 

Telinga sebagai alat keseimbangan berperan untuk mendeteksi posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh. Secara struktural, bagian ini terletak di dekat indra pendengaran, yaitu di bagian belakang telinga dalam yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus, serta kanalis semisirkularis.

✿ Kanalis semisirkularis 

Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdapat pada tulang pelipis sebanyak 3 buah. Ujung saluran semisirkularis yang menggelembung disebut ampula. Ampula yang mengandung sel bersilia dan berfungsi sebagai reseptor disebut krista. Krista yang terbenam dalam massa seperti gelatin disebut kupula. Jika kepala menggeleng, gelatin ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan ini menimbulkan impuls saraf yang selanjutnya disampaikan ke otak.

✿ Vestibuli 

Vestibuli terdiri atas 2 bagian, yaitu sakulus dan utrikulus. Keduanya berupa kantong yang dilapisi sel-sel rambut dan silia. Sakulus dan utrikulus memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur (CaCO₃) yang disebut otolith. Otolith dipengaruhi oleh gravitasi. Jika kepala menggeleng, otolith ikut bergoyang, dan silia melengkung. Pelengkungan ini menyebabkan terjadinya impuls saraf di serat saraf. Impuls dari reseptor akan diterjemahkan oleh otak yang hasilnya adalah informasi tentang posisi kepala.
                        

Contoh Soal

Organ korti merupakan alat pendengaran yang terdapat dalam ….
A. saluran eustasia
B. saluran setengah lingkaran
C. ruang siput (koklea)
D. ampula
Jawaban : C
Pembahasan:
Organ korti berada di dalam ruang siput (koklea) pada skala media. Tepatnya, di atas membran basilaris. Organ korti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls saraf.
Petunjuk
Pelajari kembali struktur telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar